Sabtu, 09 April 2022

Do'a Berwudhu


๐Ÿ“šOleh: Muhamad Darip Aditia, S. Pd., M. Pd. 

 Bacaan Niat Wudhu

ู†َูˆَูŠْุชُ ุงู„ْูˆُุถُูˆْุกَ ู„ِุฑَูْุนِ ุงู„ْุญَุฏَุซِ ุงْู„ุงَุตْุบَุฑِ ูَุฑْุถًุง ู„ِู„ّٰู‡ِ ุชَุนَุงู„َู‰

"NAWAITUL WUDHUU-A LIRAF'LL HADATSIL ASHGHARI FARDHAL LILAAHI TA'AALAA"

Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah."

1. Doa-doa Wudhu: Saat Melihat Air

ุงَู„ْุญَู…ْุฏُ ِู„ู„ู‡ِ ุงู„َّุฐِูŠ ุฌَุนَู„َ ุงْู„ู…َุงุกَ ุทَู‡ُูˆْุฑًุง

Artinya: “Segala puji hanyalah bagi Allah yang telah menjadikan air suci lagi mensucikan.”

2. Doa Wudhu Saat Membasuh Telapak Tangan

ุงู„ู„ّٰู‡ُู…َّ ุงุญْูَุธْ ูŠَุฏَูŠَّ ู…ِู†ْ ู…َุนَุงุตِูƒَ ูƒُู„ِّู‡َุง

Allahumma ihfadh yadi min ma'ashika kullaha

Artinya: “Ya Allah peliharalah kedua tanganku dari perbuatan maksiat pada-Mu.”

3. Doa Wudhu Saat Berkumur

Disunnahkan berdoa di dalam hati:

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฃَุนِู†ِّูŠْ ุนَู„َู‰ ุฐِูƒْุฑِูƒَ ูˆَุดُูƒْุฑِูƒَ

Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika,

Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku (untuk selalu) mengingat dan bersyukur pada-Mu. Ya Allah, beri aku minuman dari telaga Kautsar Nabi Muhammad, yang begitu menyegarkan hingga aku tidak merasa haus selamanya.”

4. Doa Saat Membasuh Lubang Hidung

Disunnahkan berdoa di dalam hati:

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฃَุฑِุญْู†ِูŠْ ุฑَุงุฆِุญَุฉَ ุงู„ุฌَู†َّุฉِ ูˆَุฃَู†ْุชَ ุนَู†ِّูŠْ ุฑَุงุถٍ

Allahumma arihni raaihatal jannati wa anta 'anni radin

Artinya: “Ya Allah, semoga Engkau menciumkan aku wangi surga dan semoga Engkau rida kepadaku”

5. Doa Wudhu Saat Membasuh Wajah

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุจَูŠِّุถْ ูˆَุฌْู‡ِูŠْ ูŠَูˆْู…َ ุชَุจْูŠَุถُّ ูˆُุฌُูˆู‡ٌ ูˆَุชَุณْูˆَุฏُّ ูˆُุฌُูˆู‡ٌ

Allahumma bayyidl wajhi yauma tabyadldlu wujuhun wa taswaddu wujuh

Artinya: “Ya Allah, putihkanlah wajahku di hari ketika wajah-wajah memutih dan menghitam.”

Doa ini dipanjatkan sebagai harapan supaya di akhirat kelak Allah menggolongkan kita sebagai orang baik. Saat berkumpul di padang mahsyar, orang baik dicirikan dengan berwajah cerah, dan sebaliknya orang jelek dicirikan dengan berwajah kusam.

6. Doa Wudhu Membasuh Tangan Kanan

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฃَุนْุทِู†ِูŠْ ูƒِุชَุงุจِูŠْ ุจِูŠَู…ِูŠู†ِูŠْ ูˆَุญَุงุณِุจْู†ِูŠْ ุญِุณَุงุจًุง ูŠَุณِูŠุฑًุง

Allahumma a'thini kitabi biyamini, wa hasibni hisaban yasiran

Artinya: “Ya Allah, berikanlah kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kananku, dan hisablah aku dengan hisab yang ringan.”

7. Doa Wudhu Membasuh Tangan Kiri

Sedangkan saat membasuh tangan kiri, berdoa:

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ู„َุง ุชُุนْุทِู†ِูŠْ ูƒِุชَุงุจِูŠْ ุจِุดِู…َุงู„ِูŠْ ูˆَู„َุง ู…ِู†ْ ูˆَุฑَุงุกِ ุธَู‡ْุฑِูŠْ

Allahumma laa tu'thini bi syimaali, wa laa min waraa'i dzahri

Artinya: “Ya Allah, jangan Kau berikan kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kiriku, dan jangan pula diberikan dari balik punggungku.”

Mengenai doa di atas, berharap kelak di akhirat, saat Allah akan memberikan pada semua catatan amal masing-masing manusia. Apabila manusia dengan amalan yang baik, maka ia akan menerima kitab dengan tangan kanan dan berhadapan muka. Sementara bagi yang amalnya jelek, maka akan menerima kitab amalnya dengan tangan kiri dan diberikan dari balik punggung.

8. Doa Wudhu Saat Mengusap Kepala

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุญَุฑِّู…ْ ุดَุนْุฑِูŠْ ูˆَุจَุดَุฑِูŠْ ุนَู„َู‰ ุงู„ู†َّุงุฑِ

Allahumma harrim sya'ri wa basyari 'ala an-nari.

Artinya: “Ya Allah, halangi rambut dan kulitku dari sentuhan api neraka.”

9. Doa Wudhu Membasuh Kedua Telinga

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงุฌْุนَู„ْู†ِูŠ ู…ِู†ْ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠَุณْุชَู…ِุนُูˆู†َ ุงู„ْู‚َูˆْู„َ ูَูŠَุชَّุจِุนُูˆู†َ ุฃَุญْุณَู†َู‡ُ

Allahumma ij'alni minalladzina yastami'unal qaula fayattabi'una ahsanahu.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku orang-orang yang mampu mendengar ucapan dan mampu mengikuti apa yang baik dari ucapan tersebut.”

10. Doa Wudhu Membasuh Kaki Kanan

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุซَุจِّุชْ ู‚َุฏَู…ِูŠْ ุนَู„َู‰ ุงู„ุตِّุฑَุงุทِ ูŠَูˆْู…َ ุชَุฒِู„ُّ ูِูŠْู‡ِ ุงู„ْุฃَู‚ْุฏَุงู…ُ

Allahumma tsabbit qadami 'ala shirathi yauma tazila fihi al-aqdam.

Artinya: “Ya Allah, mantapkanlah telapak kakiku saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki yang tergelincir.”

11. Doa Wudhu Saat Membasuh Kaki Kiri

ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅِู†ِّูŠ ุฃَุนُูˆْุฐُ ุจِูƒَ ุฃَู†ْ ุชَู†ْุฒِู„َ ู‚َุฏَู…ِูŠْ ุนَู†ِ ุงู„ุตِّุฑَุงุทِ ูŠَูˆْู…َ ุชَู†ْุฒِู„ُ ูِูŠْู‡ِ ุฃَู‚ْุฏَุงู…ُ ุงู„ْู…ُู†َุงูِู‚ِูŠْู†َ

Allahumma inni a'udzu bika an tanzila qadami 'anish-shirathi yauma tanzilu fihi aqdamul munafiqin

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu, dari tergelincir saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki orang munafik yang tergelincir.”


Doa Selesai Wudhu

ุงุดْู‡َุฏُ ุงَู†ْ ู„ุงَّุงِู„َู‡َ ุงِู„ุงَّุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุญْุฏَู‡ُ ู„ุงَุดَุฑِูŠْูƒَ ู„َู‡ُ ูˆَุงَุดْู‡َุฏُ ุงَู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏًุงุนَุจْุฏُู‡ُ ูˆَุฑَุณُูˆْู„ُู‡ُ. ุงَู„ู„ّٰู‡ُู…َّ ุงุฌْุนَู„ْู†ِู‰ْ ู…ِู†َ ุงู„ุชَّูˆَّุงุจِูŠْู†َ ูˆَุงุฌْุนَู„ْู†ِู‰ْ ู…ِู†َ ุงู„ْู…ُุชَุทَู‡ِّุฑِูŠْู†َ، ูˆَุฌْุนَู„ْู†ِูŠْ ู…ِู†ْ ุนِุจَุงุฏِูƒَ ุงู„ุตَّุงู„ِุญِูŠْู†َ

Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j'alnii minat tawwabiina, waj'alnii minal mutathahiriina waj'alnii min 'ibaadikash shalihiina."

Artinya : "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang sholeh."


Selamat Belajar!!!

Kamis, 08 Juli 2021

Sekilas Renungan di Malam Jum’at

Kamis, 8 Juli 2021 M / 27 Dzulqodah 1443 H, 20.00 WIB

        Alhamdulillah wa syukru lillah, wassholatu wassalamu a’laa Rosulillah, pada malam yang cerah ditemani sinar rembulan yang indah terbesit dalam pikiran akan sebuah renungan ayat qouliyah-Nya Allah Swt mengenai masa-masa pandemic yang sedang dialami seluruh penduduk bumi, yang mana perlakuan kebijakan pemerintah yang semakin meningkat demi menyelamatkan umat manusia belum juga terselesaikan, namun kondisi semakin memburuk dengan semakin meningkatnya korban meninggal dunia yang alih-alihnya disebabkan oleh virus covid19, sehingga terbesit dalam pikiran akan ayat qouliyah-Nya.

        Pada surah Yasin ayat 11 Allah Swt berfirman:

ุงِู†َّู…َุง ุชُู†ْุฐِุฑُ ู…َู†ِ ุงุชَّุจَุนَ ุงู„ุฐِّูƒْุฑَ ูˆَุฎَุดِูŠَ ุงู„ุฑَّุญْู…ٰู†َ ุจِุงู„ْุบَูŠْุจِۚ ูَุจَุดِّุฑْู‡ُ ุจِู…َุบْูِุฑَุฉٍ ูˆَّุงَุฌْุฑٍ ูƒَุฑِูŠْู…ٍ

        Artinya: “Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau menikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia”.

        Dimasa pandemic seperti sekarang ini kita selalu didatangi oleh rasa takut dan gelisah yang berlebihan, padahal pandemic ini apabila kita menelaah dan merenungkannya dengan mata keimanan, hal ini merupakan sebuah teguran yang Allah berikan kepada umat manusia, sepatutnya dengan adanya pandemic ini semakin meningkatnya keimanan dan ketaqwaan serta rasa takut kita hanya kepada Allah Swt semata, sebagaimana yang Allah sampaikan pada ayat di atas.

        Dalam surah Yasin ayat 32-35 Allah Swt berfirman:

ูˆَุงِู†ْ ูƒُู„ٌّ ู„َّู…َّุง ุฌَู…ِูŠْุนٌ ู„َّุฏَูŠْู†َุง ู…ُุญْุถَุฑُูˆْู†َ*ูˆَุงٰูŠَุฉٌ ู„َّู‡ُู…ُ ุงู„ْุงَุฑْุถُ ุงู„ْู…َูŠْุชَุฉُ ุۖงَุญْูŠَูŠْู†ٰู‡َุง ูˆَุงَุฎْุฑَุฌْู†َุง ู…ِู†ْู‡َุง ุญَุจًّุง ูَู…ِู†ْู‡ُ ูŠَุฃْูƒُู„ُูˆْู†َ*ูˆَุฌَุนَู„ْู†َุง ูِูŠْู‡َุง ุฌَู†ّٰุชٍ ู…ِّู†ْ ู†َّุฎِูŠْู„ٍ ูˆَّุงَุนْู†َุงุจٍ ูˆَّูَุฌَّุฑْู†َุง ูِูŠْู‡َุง ู…ِู†َ ุงู„ْุนُูŠُูˆْู†ِۙ*ู„ِูŠَุฃْูƒُู„ُูˆْุง ู…ِู†ْ ุซَู…َุฑِู‡ٖۙ ูˆَู…َุง ุนَู…ِู„َุชْู‡ُ ุงَูŠْุฏِูŠْู‡ِู…ْ ۗ ุงَูَู„َุง ูŠَุดْูƒُุฑُูˆْู†َ

        Artinya: ”Dan setiap (umat), semuanya akan dihadapkan kepada kami. Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan. Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air. Agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka, mengapa mereka tidak bersyukur?”

        Maka dari ayat tersebut melahirkan sebuah keyakinan bahwa ajal itu pasti datang kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. Sehingga jangan sampai dimasa pandemic ini kita hanya risau dan takut dengan kematian karena virus, dan virus masih sama-sama hamba Allah dan sama-sama ciptaan Allah, sedangkan ajal memang pasti akan datang menjemput kita walaupun tanpa wasilah virus. Namun disamping itu dengan semakin meningkatnya angka kematian dimasa pandemic, tatanan kehidupan umat semakin kacau dan berantakan, bahkan tatanan ekonomi rakyat menengah kebawah dalam kondisi merosot dan membuat rakyat semakin sengsara dengan kebijakan yang berlaku, akan tetapi dengan kondisi ekonomi yang semakin merosot jangan sampai membuat iman kita juga ikut merosot, kata syukur harus tetap terpatri dalam hati kecil kita, karena apa? Karena masih ada Allah Swt yang akan mejamin rezeki hambanya, Allah senantiasa memberikan kita sehat wal afiat, Dia keluarkan dari sisi-Nya sebuah rezeki makanan yang dapat diperoleh darimanapun itu jalannya, karena itu semua sudah Allah jamin dari hal terkecil, mulai dari nikmat bisa menghirup udara segar, jalan pernapasan masih normal, mampu beraktifitas dengan normal, tidur nyenyak, makan sederhana terasa nikmat, padahal kalau kita tengok saudara kita masih ada yang kondisinya lebih terpuruk daripada kita, tapi mereka masih mampu mengemban ujiannya dengan tenang, lantas sudahkah kita bersyukur hari ini?

        Dalam surah Yasin ayat 73 Allah kembali menanyakan syukur hambanya dalam kandungan ayat:

ูˆَู„َู‡ُู…ْ ูِูŠْู‡َุง ู…َู†َุงูِุนُ ูˆَู…َุดَุงุฑِุจُۗ ุงَูَู„َุง ูŠَุดْูƒُุฑُูˆْู†َ

        Artinya: “Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka, mengapa mereka tidak bersyukur?”

        Memang syukur obat segalanya, obat yang mampu membuat hati yang risau menjdi tenang, timbulnya keyakinan masih ada yang menjami kita untuk menjalani hidup dan kehidupan dimasa yang akan datang, maka dari itu tetap dan terus bersyukur dalam kondisi apapun kita, karena dengan syukur akan merubah segalanya, bukan sekedar syukur mengucapkan kalimat Alhadullilah dengan fasih, akan tetapi syukur yang tulus dari dalam hati kita kepada sang pemilik nikmat (Allah Swt) yang akan meningkatkan IMAN dan IMUN kita dimasa pandemic seperti sekarang ini.

        Dalam surah Al-Baqoroh ayat 3 Allah Swt berfirman:

ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ูŠُุคْู…ِู†ُูˆْู†َ ุจِุงู„ْุบَูŠْุจِ ูˆَูŠُู‚ِูŠْู…ُูˆْู†َ ุงู„ุตَّู„ٰูˆุฉَ ูˆَู…ِู…َّุง ุฑَุฒَู‚ْู†ٰู‡ُู…ْ ูŠُู†ْูِู‚ُูˆْู†َ ۙ

        Artinya: “Mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka.”

        Dengan IMAN yang semakin meningkat, maka IMUN pun selaras akan meningkat, sehingga menjadikan kita orang-orang yang beriman kepada-Nya, beriman kepada hal yang gaib (ajal), serta tidak ada satupun yang tahu akan kedatangannya. Namun tetap dirikan shalat yang akan senantiasa menjaga IMAN kita, karena dengan sholat kita mampu berinteraksi dengan-Nya, menjadikan hati tenang merasa dekat dengan-Nya dan merasa senatiasa ada dalam lindungan-Nya, terciptanya keadaan hati tenang mampu meningkatkan IMUN, disamping merasa tenang dengan IMAN dan IMUN, tidak lupa kita bantu saudara yang sedang dalam kondisi serba kesulitan dimasa pandemic ini dengan bantuan moril maupun materil, dengan menginfakkan sedikit rezeki yang kita peroleh dari Allah Swt, itung-itung sebagai rasa syukur kita kepada-Nya.

        Tetap tenang jangan risau, mari hadapi masa pandemic ini dengan tetap menjaga protocol kesehatan dan yang paling penting tetap jaga frekuensi IMAN dan IMUN kita tetap setabil diatas rata-rata.

Salam SEHAT…

Cibinong-Bogor

Muhamad Darip Aditia

Senin, 07 Desember 2020

Setiap Amalan Tergantung Kepada Niat


Oleh: ๐Ÿ“š✍️Muhamad Darip Aditia, S. Pd

Kontroversi mengenai ritual tahlilan, mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita sebagai umat muslim, terkhusus yang bermazhab as-Safiiyah dan As-A'riyah, ketika salah satu dari kerabat terdekat kita meninggal selalu diadakan acara tahlilan sebagai iringan do'a dari sanak saudara bagi kerabat yang telah meninggal dengan tujuan meminta hanya kepada Allah Subhanahuwataalaa untuk berdo'a bersama meminta agar almarhum/ah diterima iman Islamnya dan di ampuni segala khilafnya. 

Namun pada sebagian keyakinan umat muslim yang mempunyai keyakinan dan pendapat yang berbeda mengenai ritual tahlilan, mereka menganggap tahlilan merupakan perbuatan bid'ah dolalah karena tidak ada di jaman Rosulullah SAW, memang ritual ini tidak ada di jaman Rosul, namun setiap tindakan ibadah tahlil ini mempunyai landasan dalil sebagai iringan do'a keluarga, tetapi landasan ini pun tetap dibantah oleh sebagian mereka dengan berlandaskan dalil dari Al-Qur'an yang bunyinya:

ูˆَุฃَู†ْ ู„َูŠْุณَ ู„ِู„ุฅู†ْุณَุงู†ِ ุฅِู„ุง ู…َุง ุณَุนَู‰

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya” (QS. An-Najm: 39)

Kebenaran dalil ini memang tidak menimbulkan perselisihan bahwasanya setiap orang tidak akan memperoleh sebuah ganjaran sesuatu apapun kecuali dari apa yang ia usahakan, sehingga mereka beranggapan ritual tahlilan merupakan kegiatan yang sia-sia saja, namun Syaikh As Sa'di mengatakan sesungguhnya ayat ini hanya menunjukan bahwa manusia tidaklah mendapatkan manfaat kecuali apa yang telah ia usahakan untuk dirinya sendiri. Ini benar dan tidak ada yang mesti diperdebatkan di dalamnya, akan tetapi ayat di atas tidak memberikan penjelaskan bahwa amalan orang lain tidak mendatangkan kemanfaatan bagi dirinya yaitu ketika orang lain melakukan amalan bagi orang tersebut, sebagaimana pula seseorang memiliki harta yang ia kuasai saat ini, maka hal tersebut tidak melazimkan bahwa dia tidak bisa mendapatkan harta dari orang lain melalui hadiah yang nanti akan menjadi miliknya.

Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW Bersabda:

ุฅِุฐَุง ู…َุงุชَ ุงู„ุฅِู†ْุณَุงู†ُ ุงู†ْู‚َุทَุนَ ุนَู†ْู‡ُ ุนَู…َู„ُู‡ُ ุฅِู„ุงَّ ู…ِู†ْ ุซَู„ุงَุซَุฉٍ ุฅِู„ุงَّ ู…ِู†ْ ุตَุฏَู‚َุฉٍ ุฌَุงุฑِูŠَุฉٍ ุฃَูˆْ ุนِู„ْู…ٍ ูŠُู†ْุชَูَุนُ ุจِู‡ِ ุฃَูˆْ ูˆَู„َุฏٍ ุตَุงู„ِุญٍ ูŠَุฏْุนُูˆ ู„َู‡ُ

“Jika manusia itu mati, maka akan putus amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah,  ilmu yang bermanfaat, anak shaleh yang mendo’akan orang tuanya.” (HR. Muslim: 163)

Sehingga dari hadits di atas kita dapat menarik kesimpulan pada kalimat terakhir yang bermakna "anak shaleh yang mendo'akan orang tuanya", menunjukan akan adanya pahala yang tersampaikan dalam bentuk do'a ataupun shodaqoh harta dan tenaga keluarga serta kerabat yang diniatkan pahalanya bagi yang meninggal.

Begitupun dijelaskan dalam hadits yang bentuknya wasiat Rasulullah SAW kepada Sayidina Ali bin Abi Thalib KA yang di kutip dari dalam kitab Minhus Saniyah halaman 8 sbb:

Wahai Ali: “Bersedekahlah untuk kerabat-kerabat mu yang mati, sebenarnya Allah memerintah malaikat untuk membawa sedekah orang-orang yang hidup kepada kerabat-kerabatnya yang telah mati, sehingga mereka lebih bahagia di dunia, dan mereka berdo'a: 'Ya Allah ampunilah dosa-dosa orang yang menerangi kuburan kami dan bahagiakanlah ia dengan surgawi ia telah membahagiakan kami ”.

Dikuatkan dengan hadits dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ุฅู†َّู…َุง ุงู„ุฃุนู…َุงู„ ุจุงู„ู†ِّูŠَّุงุชِ ูˆุฅِู†َّู…ุง ู„ِูƒُู„ِّ ุงู…ุฑูŠุกٍ ู…ุง ู†َูˆَู‰ ูَู…َู†ْ ูƒَุงู†َุชْ ู‡ِุฌْุฑَุชُู‡ُ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆุฑَุณُูˆู„ِู‡ِ ูู‡ِุฌْุฑَุชُู‡ُ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆุฑَุณُูˆْู„ِู‡ِ ูˆู…َู†ْ ูƒَุงู†َุชْ ู‡ِุฌْุฑَุชُู‡ُ ู„ِุฏُู†ْูŠَุง ูŠُุตِูŠْุจُู‡ุง ุฃูˆ ุงู…ุฑุฃุฉٍ ูŠَู†ْูƒِุญُู‡َุง ูู‡ِุฌْุฑَุชُู‡ُ ุฅู„ู‰ ู…ุง ู‡َุงุฌَุฑَ ุฅู„ูŠู‡ِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]

Maka dapat disimpulkan dari penjelasan di atas bahwa tahlilan itu merupakan amalan yang diniatkan orang yang masih hidup untuk shodaqoh dan tersampaikan pahalanya kepada ahli kubur mereka yang sudah meninggal, sehingga dapat membahagiakan ahli kubur lebih bahagia daripada kebahagiaan yang mereka dapatkan ketika di dunia, bahkan mereka berbalik mendo'akan.๐Ÿ’ซ

Wallahu A'lam Bimurodihi๐Ÿ™๐Ÿผ

Semoga bermanfaat, aamiin ๐Ÿคฒ๐Ÿฟ

Tag:
Tahlil

Rabu, 12 Agustus 2020

Self Remainder

Oleh: Muhamad Darip Aditia, S. Pd

Dalam menyusuri bahtera kehidupan di dunia, kadang kita terperangkap dengan kebutuhan hidup, yang membuat kita lupa dengan kebutuhan rohani karena disibukan oleh kebutuhan jasmani, padahal kuatnya jasmani tergantung pada ketegaran jiwa rohani, karena yang merupakan sumber kekuatan hakiki terletak pada jiwa rohani.

Ketika kita melihat seseorang yang berbadan kekar dan berotot kuat, belum tentu rohaninya dalam keadaan tentram, karena dipengaruhi oleh kebutuhan hidup yang tak kunjung terpuaskan sehingga hatinya diselimuti oleh kegelisahan yang tidak ada hentinya, sehingga kurang menikmati ketenangan hati.

Andai kita sadari akan ketenangan jiwa rohani terletak pada ibadah kepada sang ilahi Robby, niscaya tidak akan ada satupun orang di dunia ini berkeluh kesah, tapi yang ia rasakan hanyalah ketentraman hati dengan berselimut cinta terhadap ilahi Robby.

 Maka kunci utama mendapatkan ketentraman hati dan jiwa rohani hanya dengan beribadah kepada sang ilahi Robby dengan berdo'a meminta, berusaha yang terbaik, tetap istiqomah dalam ibadah dan tawakal kita kembalikan semua kepada-Nya.

Ada untaian kata sebagai berikut: "Barang siapa orang yang sabar akan takdir buruknya maka akan Allah akan ganti dengan takdir yang baik."

Karena kita sebagai manusia hanya mampu berfikir dan Allah lah yang berkehendak dengan segala takdirnya, cukup kita berusaha maka Allah akan cukupi, sehingga benar adanya perjuangan itu harus disertai dengan do'a.

Dalam firman-Nya Allah ucapkan ูุตุจุฑ ุฌู…ูŠู„ (maka bersabarlah yang terbaik), dengan bersabar dan tetap berusaha menyerahkan semuanya hanya kepada Allah SWT dan tak putus kita sandarkan hanya kepada-Nya dalam ibadah, maka jiwa rohani kita pun akan merasakan ketentraman.

Sehingga bukan hanya kita mendapatkan kesehatan jasmani tapi juga mendapatkan kesehatan rohani.

Kunci ketentraman jiwa jasmani dan rohani terletak pada "DUIT"

D = DO'A
U = USAHA
I  = ISTIQOMAH
T = TAWAKAL

Semoga kita tergolong kepada orang yang menjaga ibadah kepada-Nya, selalu berdo'a, usaha dan Istiqomah mengembalikan semua do'a dan usaha kita hanya kepada-Nya sehingga kita mendapatkan ketentraman jasmani dan rohani, aamiin๐Ÿคฒ๐Ÿฟ

Semoga bermanfaat๐Ÿ™๐Ÿผ

Selasa, 11 Agustus 2020

Tetap bersyukur dan terus berusaha

Oleh: Muhamad Darip Aditia, S. Pd
(Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam 45 Bekasi)

Dalam untaian do'anya Rasulullah SAW sesekali menyelipkan kalimat,
ุงู„ู„ّٰู‡ُู…َّ ุงุฌْุนَู„ْู†ِูŠْ ุนَุจْุฏًุง ูَู‚ِูŠْุฑًุง
Yang artinya kurang lebih sebagai berikut: "yaa Allah jadikanlah aku hamba yang fakir". Dalam do'a tersebut Rasulullah SAW secara tidak langsung memberikan gambaran kepada umatnya untuk tetap bersyukur dalam kondisi seperti apapun keadaannya dan senantiasa hidup dalam kesederhanaan, walaupun Rasulullah SAW merupakan hamba pilihan Allah SWT, dengan segala permintaannya pasti dikabulkan oleh-Nya, tapi Rasulullah SAW memberikan pelajaran kepada umatnya untuk tidak hanya selalu meminta tapi tetap selalu berusaha yang terbaik dalam beragama ataupun beribadah kepada-Nya, karena dengan selalu memperbaiki dan meningkatkan taraf ibadah kita kepada-Nya niscaya tanpa diminta, Allah SWT pasti berikan nikmat kepada hamba-Nya, karena Allah SWT selalu memberikan apa yang hamba-Nya butuhkan dan perlukan bukan memberikan apa yang hamba-Nya inginkan, karena Allah SWT yang lebih tahu dengan kondisi hamba-Nya, tetap selalu berkhusnuzon terhadap takdir yang telah Allah SWT takdirkan, jangan sekali-kali su'uzon atas pemberian-Nya, sebagaimana dalam surah An-Nur ayat 32 Allah SWT memberikan janji kecukupan yang pasti sebagai berikut:
ุฅِู†ْ ูŠَูƒُูˆْู†ُูˆุง ูُู‚َุฑَุงุกَ ูŠُุบْู†ِู‡ُู…ُ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ู…ِู†ْ ูَุถْู„ِู‡
Yang artinya: "Jika Meraka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya".
Maka jelas dan pasti harus kita yakini akan janji-Nya, namun jangan lupa akan ayat lanjutannya sebagai berikut:
ูˆَุงู„ู„ّٰู‡ُ ูˆَุงุณِุนٌ ุนَู„ِูŠْู…ٌ
Yang artinya: "Dan Allah maha luas (pemberian-Nya) lagi maha mengetahui".
Maka Allah SWT yang maha mengetahui dari apa-apa yang hamba-Nya butuhkan dan Allah SWT berikan kecukupan, bukan selalu memberikan apa-apa yang hamba-Nya inginkan.
Dari penjelasan di atas terpapar dengan jelas bahwasanya kita diajak untuk senantiasa bersyukur akan segala nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita, sampai nikmat terkecilpun, dalam hadist an Nu'man bin Basyir, Rasulullah SAW bersabda:
ู…َู†ْ ู„َู…ْ ูŠَุดْูƒُุฑِ ุงู„ู‚َู„ِูŠْู„َ ู„َู…ْ ูŠَุดْูƒُุฑِ ุงู„ูƒَุซِูŠْุฑَ
Yang artinya: "Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak". (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Bani mengatakan bahwa hadits ini Hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Sholihah no. 667).
Sehingga dengan syukur Allah SWT akan menjanjikan balasan yang luar biasa sebagaimana yang disampaikan dalam Al-Qur'an surah Ibrahim ayat 7 sebagai berikut:
ูˆَุฅِุฐْ ุชَุฃَุฐَّู†َ ุฑَุจُّูƒُู…ْ ู„َุฆِู†ْ ุดَูƒَุฑْุชُู…ْ ู„َุฃَุฒِูŠْุฏَู†َّูƒُู…ْ ูˆَู„َุฆِู†ْ ูƒَูَุฑْุชُู…ْ ุฅِู†َّ ุนَุฐَุงุจِูŠ ู„َุดَุฏِูŠْุฏٌ
Yang artinya: "Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguhnya jika kalian bersyukur ( atas nikmat-Ku), pasti kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih."
Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang pintar dalam bersyukur, karena kita sebagai hamba hanya manusia yang bisa berusaha dan untuk hasil, maka takdir Allah SWT yang menentukan,
ุงู„ุฅِู†ْุณَุงู†ُ ูِูŠْ ุงู„ุชَูْูƒِูŠْุฑِ ูˆَ ุงู„ู„ّٰู‡ُ ูِูŠْ ุงู„ุชَู‚ْุฏِูŠْุฑِ

Wallahua'lam bisshowab๐Ÿ™๐Ÿผ๐Ÿ™๐Ÿผ๐Ÿ™๐Ÿผ

Rabu, 05 Agustus 2020

Ibadah? Ya mesti seimbang

Harus adanya keseimbangan dalam beribadah
✍๐ŸฟOleh: Muhammad Darip Aditia, S. Pd
(Mahasiswa Pascasarjana MPAI UNISMA "45" Bekasi

Dari hadits di atas yang artinya: Dalam hadits shahih dari Rasulullah Saw "Bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, sesungguhnya Allah SWT telah mengampuni dosa seorang pelacur dengan sebab memberikan minum seekor anjing dan Allah SWT telah mengazab seorang wanita Sholihah dalam perkara telah mengurung seekor kucing sehingga mati dalam keadaan lapar dan haus".
Dari hadits diatas mengandung makna bahwasanya perkara hina namun akan menghasilkan kemuliaan dan perkara yang kita anggap sepele akan menghasilkan kehinaan. Dan dari hadits di atas juga mengingatkan kita bahwasanya ampunan Allah SWT sangatlah begitu luas. Maka janganlah sesekali kita remehkan hal yang kita anggap sepele yang akan menghasilkan kemuliaan dan janganlah kita sepelekan terhadap perkara remeh yang akan menghasilkan kehinaan. Perlu kita ingat bahwa yang dapat menjamin kita masuk surganya Allah SWT bukanlah diukur dari banyaknya kita ibadah namun diukur dari kualitas taqwanya kita kepada Allah SWT, karena nyatanya manusia sama saja disisi Allah SWT tidak lebih gelarnya hanya seorang hamba, namun yang membedakan mereka disisi Allah SWT ialah kualitas taqwanya, dengan menyandang gelar abdullah.  Maka dari itu apa yang pantas kita sombongkan dengan amalan kita? Tentu tidak ada, sungguh nyatanya Allah SWT tidaklah membutuhkan bentuk kuantitasnya ibadah seorang hamba, namun yang Allah harapkan adalah bentuk kualitasnya ibadah. Dalam suatu perkumpulan Rasulullah Saw pernah bertanya kepada para sahabatnya tentang definisi rugi dan ada salah seorang sahabat yang mendefinisikan rugi itu, apabila seorang pendagang yang mana dari hasil perdagangannya tidak mendapatkan keuntungan, namun kata Rasulullah Saw definisi rugi disini ialah banyaknya amalan ibadah yang dilakukan seorang hamba ketika di dunia namun habis pahala amalannya ketika di akhirat akibat untuk menebus perbuatan dzolimnya ketika di dunia.
Maka konteks hadits di atas bahwasanya yang harus kita benahi saat ini adalah harus adanya keseimbangan antara kuantitas serta kualitas ibadah kita, karena banyak manusia di akhir jaman ini hanya menunjukkan kuantitas ibadahnya namun kualitas ibadahnya mereka tinggalkan, karena yang mereka anggap akhirat yang mereka kejar namun nyatanya dunia yang mereka harapkan,

@self remainder
kutipan kitab Majalisut Tsaaniyyah Lil Imam As Syekh Ahmad ibn As Syekh Hizajii Al-Fasyani Syarah Hadits Arba'in An-Nawawi hlm. 49

Langkah Awal

Assalamu'alaikum wr. wb.
Salam sejahtera buat teman-teman blogger dimanapun berada, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, saya sebagai penulis awal blogger, istilahnya kalau dalam dunia gammer, kualitasnya masih newbie, belum tahu langkah apa yang harus dilakukan ketika ingin membuat tulisan di blog, maka saya memutuskan untuk mengikuti pembelajaran khusus belajar menulis di blog bersama om Jay, setelah mengikuti pembelajaranpun saya masih mengalami kesulitan untuk melangkah di blog, istilah orang awam, saya ini masih orang pedalaman yang ketika di tempatkan di sebuah kota masih linglung harus melangkah ke mana, namun saya tidak kehabisan cara untuk melanjutkan langkah saya, ada pribahasa mengatakan malu bertanya sesat di jalan, maka saya pun memutuskan untuk menanyakan kemana langkah saya selanjutnya kepada om Jay selaku blogger terkenal khususnya di Indonesia ini, saya bersyukur bisa mengenal om Jay, selain Sholeh, beliau sangat murah hati di dalam berbagi ilmu tentang dunia tulis menulis, andai di Indonesia ada 10 orang semaca om Jay saya yakin Indonesia akan di goncangkan dalam kancah tulis menulis, ini baru satu om Jay saja Indonesia mengalami banyak perubahan, terkhususnya saya yang awalnya belum tau, istilahnya sangat awam dengan dunia menulis dalam blog tapi beliau tekun dan ulet bahkan sabar dalam membimbing saya untuk bisa menulis di blog, trimakasih banyak om Jay atas ilmu yangvtelah di berikan, semoga menjadinladang ibadah om Jay sekeluarga, sebagai ilmu yang bermanfaat dunia akhirat, yang akan menjadi hijab api neraka dan pembuka pintu surga buat om Jay sekeluarga, aamiin

Do'a Berwudhu

๐Ÿ“šOleh: Muhamad Darip Aditia, S. Pd., M. Pd.    Bacaan Niat Wudhu ู†َูˆَูŠْุชُ ุงู„ْูˆُุถُูˆْุกَ ู„ِุฑَูْุนِ ุงู„ْุญَุฏَุซِ ุงْู„ุงَุตْุบَุฑِ ูَุฑْุถًุง ู„ِู„ّٰู‡ِ ุชَุนَุงู„...